Selamat pagi, siang atau sore semuanya, semoga hari-hari kalian terus menyenangkan meskipun tidak selalu menyenangkan. lah gimana sih, ya intinya meskipun cobaan selalu mendera tapi hal itu tidak mengurangi kebahagiaan dan rasa syukur atas hidup. Tulisan ini saya tulis karena si Bejo lagi-lagi bikin ulah dikelas. dan saya kebetulan lewat pas memeriksa kelas yang sedang kosong. Bisa-bisanya tidur ketika pelajaran biologi, ngiler pulak. Saya cuman kasian sama temen sebelahnya yang harus mengungsi sejenak biar tidak terkena dampak gelombang pasang air liurnya.
Setelah saya tanya si Bejo memang dia punya kebiasaan tidur larut malam, bahkan menjelang pagi karena mengikuti ajakan teman klan mobel lejendnya untuk push rank tembus pagi. Ini adalah permasalahan sekunder dari pendidikan di Indonesia yang luput dari asah dan asuh ototritas berwenang sebut saja orang tua. Bukan untuk menyalahkan tapi memang ya bagaimana lagi, hal itu terjadi ketika siswa berada dirumah, dan sekolah pasti tidak punya wewenang atau kewajiban untuk melarang anak bermain di saat itu, selain itu memang yang lebih memungkinkan untuk mengarahkan dan membimbing adalah orang tua. Karena sekali lagi saya tekankan, untuk mendidik anak tidak cukup orang tua memasrahkan anak begitu saja kepada sekolah, namun seharusnya lebih bersifat kolaboratif dan saling dukung tumbuh kembang anak. Dengan harapan besar bahwa dalam rangka mengedukasi anak dan mendidik putra putri harapan bangsa, si pemilik anak (baca: orangtua) tulisan ini dapat di jangkau olehnya dengan mudah, dan tentunya sekolah dalam hal ini guru tak bosan-bosanya untuk terus mengingatkan ketika anak berada di sekolah.
Baik para pembaca yang budiman, ada dua permasalahan pada fenomena kali ini. yaitu problem mengenai pola tidur dan juga pola bermain mobel lejend anak. Namun karena keterbatasan waktu, dan agar tulisan ini singkat padat dan sesat, hehehe, maksudnya tepat. Maka saya akan fokus pada masalah yang pertama yaitu pola tidur. sedangkan masalah yang kedua akan dibahas di lain waktu, menunggu tim redaktur menyusun artikel dan juga tim sosemed menerbitkan feed di instagram.
Kita semua pasti membutuhkan tidur, bahkan hampir separuh dari hidup kita adalah tentang tidur. Namun naifnya pembahasan mengenai hal tersebut masih terlalu sedikit dibandingkan dengan ketika tidak tidur alias beraktifitas. "healah pak..pak, wong tidur tinggal tidur saja kok dibahas, ribet banget". Nahh ini masalahnya kawan-kawan, katanya bilang gitu aja ribet tapi faktanya banyak dari pemuda kita yang di kasur tapi tidak tidur, melainkan berkeliling dunia, mulai dari dunia barat sampe ke timur, dunia agamis sampai dengan dunia gelap seksis. semua dunia dijelajahi dengan terus-terusan swipe up media sosial, sampai tau-tau ayam sudah berkokok saja, alias hari sudah pagi. Mana tadi yang bilang gitu aja ribet? memang ribet kan, toh kalian juga tidak bisa melakukan tidur dengan baik dan maksimal. Sebuah survey indeks pola hidup sehat AIA (American International Assurance) di Indonesia menemukan kebanyakan masyarakat Indonesia hanya mampu memenuhi waktu tidur 6,8 jam dari idealnya 7,8 yang disebabkan karena peningkatan aktifitas. Itu masih berupa peningkatan aktifitas belum lagi keinginan untuk berselancar di dunia maya, tentu lebih berkurang lagi waktu tubuh untuk mendapatkan hak istirahatnya. Sumber lain menyebutkan kurangnya tidur dapat berefek negatif terhadap kesehatan, yang berarti rentan terserang penyakit seperti flu, batuk dan pilek. Tebtunya banyak resiko besar pula jika hal ini terus-terusan dilakukan.
Tidur yang baik ialah yang secara kuantitas dan juga kualitas terpenuhi. Jika kedua hal tersebut dilakukan maka akan memberikan efek yang baik untuk pagi besoknya. Artinya tidurnya tidak sekedar rebahan tapi juga tidur yang bermanfaat bagi tubuh dan pikiranya. Karena jangan salah sangka, ada tidur yang tidak bermanfaat tidak hanya merugikan diri sendiri namun bahkan merugikan orang lain, contohnya si Bejo tadi. wkwwk. mula mula akan saya jelaskan terlebih dahulu tentang kualitas tidur.
Tidur yang berkualitas adalah tidur yang memenuhi beberapa aspek seperti durasi, latensi, kontinuitas dan efek setelah bangun. Durasi artinya secara hitungan waktu tidurnya tercukupi, apabila seseorang ketika menginjak usia remaja maka durasi tidur ideal adalah setidaknya 8,5 jam sehari. Sedangkan untuk dewasa ialah rentang antara 7-9 jam sehari. Latensi adalah jarak antara rebahan dan tidur yang sebenarnya, yaitu paling bagus maksimal 30 menit. artinya jika berlama-lamaan apalagi sambil mainan hape itu buruk efeknya terhadap kualitas tidur. Kontinuitas artinya keberlangsunagan tidur, tidak sering terbangun ditengah malam, entah karena gelisah atau khawatir tentang sesuatu. dan yang terakhir adalah efek setelah bangun, jika tubuh merasa segar maka itu adalah indikasi bahwa tidur kamu baik dan berkualitas.
Maka dari itu agar lebih mudah untuk mencapai tidur yang berkualitas hendaknya untuk menghindari minuman berkafein pastinya, seperti kopi teh dan lain-lain, juga jangan mengkonsumsi makanan yang berat, karena akan meningktakan kinerja tubuhmu, padahal waktu tidur adalah waktu untuk istirahat tidak hanya bagi jiwa tapi juga raga. Dan pastikan mempunyai jadwal tidur yang tetap tepat dan berkelanjutan. ketika seseorang membiasakan tubuh untuk istirahat dengan waktu yang terartur, tubuh akan memiliki alarm otomatis yang menunjukkan kebiasaanya. Artinya ini berpengaruh pada habbit tidur dan secara keseluruhan kehidupanmu. Ketika seseorang apalagi kalian yang masih belajar bisa tepat waktu tidurnya, maka akan berdampak pada konsentrasi ketika belajar di kelas, karena kinerja otak kalian lebih optimal disebabkan oleh istirahat tubuh yang cukup. Beberapa bukti juga menyebutkan ketika seorang pelajar mampu untuk mencapai tidur yang berkualitas, dia memperoleh prestasi yang baik di sekolahnya. Sampai sini paham kan, jangan salah sangka tidur yang awalnya aktifitas yang kalian pandang sebelah mata, nyatanya itu adalah kunci kesuksesan kalian untuk pagi esok dan hari-hari mendatang. Sekian selamat tidur semuanya. Bejooo... Hapenya ditaroh.
Komentar
Posting Komentar