Selamat pagi murid-muridku yang budiman, terimakasih sudah datang tepat waktu hari ini, tapi besok jangan di ulangi lagi ya bejoo, masak si bejo kaki kanan pake kaos kaki hitam yang kiri pake kaos kaki putih. besok-besok makanya disiapkan baik-baik, bangun lebih pagi biar ga buru-buru berangkat sekolah. Bicara tentang buru-buru bapak berpesan jangan buru-buru menjadi sukses sebelum kamu tahu hal ini mulai sekarang. Karena banyak sekali orang yang buru-buru dalam hidupnya misalkan buru-buru sukses, kaya, tajir dan berkuasa sedangkan dia belum benar-benar siap menjadi orang sukses, kaya dan tajir. Bapak kebetulan tadi pagi sembari sarapan nonton berita tentang korupsi (lagi dan lagi), dalam hati bagaimana bisa dia menikmati uang yang haram alias bukan miliknya, bagaimana bisa keluarga dan koleganya turut menikmati juga. dari berita itu bapak jadi ingin berpesan kepada kalian wahai anak-anaku.
Mungkin awalnya kalian berpikir ini hal yang tidak penting untuk dibicarakan sekarang karena masih kecil atau masih belajar di sekolah, mana mungkin menilapkan uang negara. kan yang korupsi para pejabat, lhakok yang diceramahi kalian. Bapak paham sekali memang itu sesuatu yang masih jauh di depan sana, tapi sekali lagi itu semua bisa terjadi jika kalian mengabaikan masa sekarang. masa-masa ketika masih kecil, dididik dan belajar di sekolah. Semua hal termasuk hal terkecil pun kalau terbiasa akan menjadi kebiasaan dan bisa saja merembet ke hal lain yang kebih besar.
Jadi begini nak, orang-orang yang korupsi itu karena melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan, memiliki sesuatu yang seharusnya tidak dimiliki, serta menguntungkan diri dengan merugikan orang lain. lihat saja dampaknya di depan sekolah kalian. Jalan aspal masak cuman separoh itupun cuma berapa kilometer saja, selebihnya tetap dibiarkan rusak. Tentu ini merugikan orang banyak, karena jalan yang bagus adalah hak semua orang dan hak publik namun dengan enaknya dinikmati oleh segelintir orang saja dan mengabaikan kepentingan umum. Yang kaya hanya mereka sedangkan yang miskin kita semua.
Maka dari itu, agar tidak terbiasa mengambil hak orang lain, melakukan sesuatu sebagaimana seharusnya dan mementingkan kebaikan bersama, harus kalian biasakan sedari sekarang. ketika kalian masih mengenyam bangku sekolahan. Karena jika kalian terbiasa melakukan hal-hal diatas bahkan sekecil apapun barangnya akan membentuk kebiasaan dan karakter kalian di masa depan. Sebagai contoh misalkan bejo sebenarnya ga bisa ngerjakan matematika, akhirnya bejo mencontek amel dengan iming-iming seblak sepulang sekolah. Apalagi dia ga bawa pulpen akhirnya dia ngambil miliknya rendi, jadinya Rendi ga bisa mengerjakan dan harus beli dulu di KOPSIS. Contoh lain kayak kisahnya si Andi yang beli gorengan dikantin, padahal dia ngambil 5 tapi bilang ke Bu Rita cuman ngambil 2. akhirnya dia bayar 1000 padahal seharusnya 2.500.
Mungkin kalian berpikir "alah itukan cuman seblak pak, itukan cuman ujian matematika pak, itu cuman gorengan pak". Coba kalian pikir lagi, apa yang kalian itu tidak ada bedanya dengan para koruptor. Jika mereka ditanya paling jawabnya sama " itukan cuman uang 4 miliyar, itukan cuman ngasih aset rumah real estate, itukan cuman ngambil duit aspal. Sudah paham sampai sini?
Jadi pada intinya bukan sesuatunya atau barangnya uang dipersoalkan tapi perilakunya. Jangan coba membandingkan antara seblak dan ruma real estate, pulpen dengan duit jalan dan gorengan dengan uang 4 miliyar. Tapi cari persamaanya, yaitu perilaku yang tidak terpuji, mengambil hak orang lain, memberikan suap agar urusan kalian lancar dan merugikan orang lain. Jika perbuatan itu tetap kalian lakukan maka tidak ada bedanya kalian dengan para koruptor, mungkin hanya menunggu waktu saja kalian akan mengikuti jejak hidup mereka.
Dan ini yang tak kalah pentingnya untuk kalian ketahui, ketika kalian berbuat curang dan melakukan keburukan-keburukan tersebut jika sudah menemukan kenikmatanya dan hasilnya, kalian akan terpacu untuk melakukan hal yang sama berulang kali. Itu yang bapak maksud dengan kebiasaan. Sesuatu akan menjadi kebiasaan ketika kalian menikmati dan membiasakan hal tersebut. Belum lagi jika dihadapkan pada lingkungan yang mendukungmu untuk berbuat curang, maka tamat sudah kalian. Lambat laun akan terbiasa dengan hal itu dan melakukanya tanpa merasa bersala sama sekali. Namun beda lagi ceritanya jika kalian mempunyai integritas yang baik, menolak semua hal yang bukan milikmu meskipun teman-teman kalian melakukanya, itu akan membuatmu selamat dari rantai korupsi dan lebih dari itu, kalian akan menjadi manusia yang sebenar-benarnya manusia.
Maka dari itu sedari awal, ketika kalian masih berjuang belajar di sekolah, selagi kalian belum mendapatkan amanah dan tanggung jawab yang besar, maka lakukan hal-hal yang benar meskipun dengan sesuatu yang remeh dan sepele. Karena perilaku baik harus dibiasakan agar menjadi karakter yang membuatmu hidup selamat di masa depan. Saya kira cukup itu yang saya sampaikan hari ini, semoga kalian menjadi generasi penerus yang meneruskan tujuan-tujuan mulia, bukanya meneruskan budaya buruk (oknum) bangsa kita, yaitu menguntit kebahagiaan orang banyak.

Komentar
Posting Komentar