Langsung ke konten utama

KEGAGALAN BUKAN AKHIR DARI SEGALANYA



Beberapa hari sebelumnya bapak lagi asyik scroll medsos X (dibaca twitter) dan beberapa kabar dari kolega yang anak-anaknya lolos dan diterima di kampus impian melalui SNBT. Maka mula-mula saya ucapkan selamat kepada anak-anak yang sudah berhasil berjalan dan merangkak menuju pintu gerbang masa depan yang cerah. Semoga semangatmu ketika perkuliahan terlebih dikala menjalani tugas-tugas yang merajalela sebagai mahasiswa tetap menyala sebagaimana ivoriamu merayakan pengumuman kemarin. Kalian adalah para anak bangsa yang terpilih, maka dari itu jangan sia-siakan kepercayaan itu dengan bersantai-santai dan tidak serius menjalani kehidupan mahasiswa kedepan. itu pesan bapak kepada kalian yang sudah diterima di kampus impian. Sekali lagi selamat menempuh hidup baru untuk kalian.

Sebagaimana yang kita ketahui tidak semua pendaftar dapat terpilih karena memang keterbatasan porsi sehingga beberapa yang belum beruntung harus bertaruh dengan jalan lain diantaranya melalui jalur mandiri, atau kalau perlu menunggu sampai tahun depan menunggu jadwal penerimaan dibuka kembali untuk tahun ajaran baru. Untuk kalian yang belum berhasil dalam seleksi tahun ini, tidak perlu meratapi kegagalan itu. bersedih boleh, itu memang manusiawi, tapi jangan sampai berlarut-larut bahkan menyalahkan diri, orang lain bahkan Tuhan dalam kegagalanmu. 

Dari pada menyerah dan mengkambing-hitamkan keadaan lebih baik membuat resolusi kembali, menata ulang rencana-rencana yang membuatmu tetap melangkah menuju sebuah tujuan, yaitu kampus impian. Jika memang memungkinkan untuk mengikuti jalur mandiri yang diselenggarakan kampus ikutilah, tapi jika memang dirasa sulit (tentunya tentang biaya bernama uang pangkal atau UKT) maka tidak ada salahnya untuk menundanya tahun depan sembari mempersiapkan diri lebih matang agar kesempatan untuk diterima jauh lebih besar, atau pilihan lain yaitu merubah rencana dan tujuan "kampus impian" menjadi "apa aja kampusnya asal kuliah". Karena satu hal yang perlu kamu tahu, tidak melulu kampus yang bergengsi mengantarkanmu pada masa depan gemilang, demikian juga dengan kampus yang tidak terlalu terkenal, tidak melulu membuat masa depanmu menjauh. Itu semua bukan tentang kampusnya, tapi tentang kesungguhanmu menjalani kehidupan sebagai mahasiswa.

Ada mahasiswa yang kuliah di kampus yang terkenal dan terpandang, bahkan ketika disebut mereknya saja sudah membuat bulu kuduk berdiri, namun tidak serius kuliah, asal-asalan dan terkesan bermain-main saja. Maka ketika lulus dia tak akan mendapatkan apa-apa kecuali gelar yang kosong, ijasah yang hanya kertas dan nilai yang hanya angka. Apalagi skripsinya pake joki, hedeeehh. Tapi disisi lain ada anak yang kuliah di kampus yang tidak begitu terkenal, tapi serius ketika kuliah, tidak hanya menyala di dalam kelas, tapi juga aktif di organisasi, memberikan kontribusi nyata dan dampak positif untuk sesamanya. Mahasiswa inilah yang baru dinamakan mahasiswa sejati. Tidak sekedar mengandalkan nama besar kampus, namun dengan dirinya sendiri mampu membuktikan bahwa dia mempunyai value atau kualitas diri.

Bapak jadi teringat ketika mendengarkan podcast, ada seseorang yang saya lupa namanya ia ingin mencari karyawan untuk perusahaanya. Banyak pelamar yang mempunyai latar belakang kampus yang mentereng mengajukan diri ke perusahaan tersebut. Namun ketika diuji kompetensi dan kelebihanya ternyata NOL BESAR. Dia lulusan kampus bear tapi kualitasnya benar-benar jauh dibawah ekspektasi. Dan kemudian dia mencari lagi berkas pelamar lain diatas meja. Kali ini dia tidak melihat dari almamaternya, melainkan portofolio dan karyanya. Dan ketika si pelamar itu diuji ternyata dia mampu melakukanya dengan baik. Tanpa berpikir panjang, orang itu langsung menerimanya menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

Dari sini kita belajar, masa depan bukan sesempit dan sesimpel di mana kamu kuliah, namun apa yang sudah kamu lakukan selama kuliah entah dimanapun kampusnya. Karena hasil dan kontribusimu ketika kuliahlah yang membuatmu menyusuri masa depan lebih cerah. Maka dari itu STOP mengglorifikasi kampus terkenal, tidak perlu berciut mental ketika temanmu kuliah disana sedangkan kamu di kampus swasta. Karena kembali lagi ini bukan tentang apa kampusmu, tapi tentang apa karya dan kontribusimu ketika mengenyam pendidikan di kampus.

Padahal omong-omong tentang masa depan tak melulu bermula dari kuliah. Semua orang punya ceritanya masing - masing, ada yang kuliah dulu agar terbuka peluang untuknya atau ada juga yang tidak kuliah namun langsung berkarir mencari pekerjaan dan cuan tentunya. Tidak ada yang benar dan salah disini, ini semua tentang pilihan dan jalan yang berbeda untuk menerka misteri masa depan. Oleh karena itu kembali ke topik utama, jangan berhenti pada satu kegagalan, kemudian menghakimi diri dengan label bodoh dan pecundang, tapi fokuslah untuk mencoba cara yang lain. Masih banyak cara untuk terus berjalan kedepan menuju arah masa depan. Apapun boleh kamu lakukan, asal tidak berhenti pada ruang penyesalan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KORUPSI ITU BUKAN TENTANG UANG DAN KEKUASAAN TAPI TENTANG DIRIMU

Selamat pagi murid-muridku yang budiman, terimakasih sudah datang tepat waktu hari ini, tapi besok jangan di ulangi lagi ya bejoo, masak si bejo kaki kanan pake kaos kaki hitam yang kiri pake kaos kaki putih. besok-besok makanya disiapkan baik-baik, bangun lebih pagi biar ga buru-buru berangkat sekolah. Bicara tentang buru-buru bapak berpesan jangan buru-buru menjadi sukses sebelum kamu tahu hal ini mulai sekarang. Karena banyak sekali orang yang buru-buru dalam hidupnya misalkan buru-buru sukses, kaya, tajir dan berkuasa sedangkan dia belum benar-benar siap menjadi orang sukses, kaya dan tajir. Bapak kebetulan tadi pagi sembari sarapan nonton berita tentang korupsi (lagi dan lagi), dalam hati bagaimana bisa dia menikmati uang yang haram alias bukan miliknya, bagaimana bisa keluarga dan koleganya turut menikmati juga. dari berita itu bapak jadi ingin berpesan kepada kalian wahai anak-anaku. Mungkin awalnya kalian berpikir ini hal yang tidak penting untuk dibicarakan sekarang karena mas...

Selamat Datang

Selamat pagi muridku, selamat datang di ruangbk.co  tumben pagi-pagi datang kesini? telat berangkat sekolah? ketahuan bolos di warung belakang? atau ketahuan pacaran di taman kota masih pake seragam sekolah? sini-sini silahkan duduk dulu. itu diminum dulu tehnya. Bagaimana kabarmu nak, sehat-sehat saja kan?  Bagaimana sekolahmu nak, baik-baik saja kah? kalau kamu baik-baik saja itu artinya kamu tidak sedang sekolah, karena pak guru yakin kalau kamu sekolah pasti ada persoalan. persoalan buka melulu tentang melanggar aturan kan, tapi juga persoalan tentang dirimu dan potensimu, tentang belajarmu, tentang teman-temanmu, tentang bapak dan ibu guru. nah ruang BK ini FYI nak, bukan hanya tempatmu menyandarkan lelah ketika sekolah namun juga tempatmu mencari tahu tentang dirimu, dan juga ruang untuk bertumbuh menjadi siswa yang baik setiap harinya. kan kamu digadang-gadang menjadi generasi emas 1945? eh maksud bapak 2045. Anggap saja ruang ini adalah penambang emas yang ada dalam di...

Masa Depan adalah Masa Sekarang

Beberapa hari terakhir mencuat informasi dan berita tentang jumlah Gen Z yang menganggur begitu banyak. Memang pengangguran bukan hal yang baru sebernarnya, ini menjadi PR besar untuk pemerintah bagaimana penyerapan tenaga kerja bisa lebih masif dan merata. Karena faktanya banyak sekali pekerjaan yang membutuhkan para pelamar untuk di isi posisinya, namun beberapa hal menyebabkan orang terkendala untuk menjangkau posisi tersebut, mulai dari informasi yang tidak terlalu terbuka untuk semua orang sampai dengan faktor "ordal"  menjadi penyakit lama yang menahun. Namun diluar hal itu masih banyak yang bisa dilakukan, terlebih bagi kalian yang masih mengenyam pendidikan, dei sekolah terutama. Iya, kalian para pelajar yang masih upacara setiap hari senin, bergelut dengan PR dan berseragam rapi berangkat pagi pulang tengah hari. Kalian tidak perlu khawatir dengan fenomena nganggur di masa depan, karena itu sesuatu hal yang lumrah apalagi kalian bukan anak konglomerat atau CEO perusa...